May 29, 2023

Kay Seri Google Blog

Pencari Informasi Terkini

Sempat Dikira Bunuh Diri, Ternyata Pria 45 Tahun Ini Tewas Dihujam 5 Tusukan oleh Tetangganya

Seorang pria bernama Ardanih (45) ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya, Selasa (2/2/2021) dini hari. Awalnya, ia diduga tewas karena bunuh diri. Namun, ternyata korban tewas karena dihujam lima tusukan oleh tetangganya sendiri.

Peristiwa itu terjadi di Desa Serengseng Kaliabang, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi. Tubuh korban ditemukan dalam kondisi terikat di langit langit atap kamar mandi dengan seutas tali, keluarga yang melihat pertama kali mengira Ardanih tewas bunuh diri. Perasaan keluarga melihat kondisi Ardanih hanya bisa bersikap pasrah, jasadnya dievakuasi, dimandikan hingga dikubur pada Selasa siang di TPU Sukatani, Bekasi.

Pikiran berkecamuk mulai menghantui kakak Ardanih bernama Kanah (47), dia melihat ada kejanggalan saat memandikan jenazah adiknya sebelum dikebumikan. Kanah saat itu, baru berbicara ke sanak saudara terdekat soal kejanggalan yang dia temukan dan masih berpikir adiknya tewas gantung diri. Namun, perasaannya tidak bisa terbendung, dia lantas melaporkan kejanggalan yang dia saksikan ke pihak polisi agar kasus kematian adiknya terungkap.

"Kakak kandung korban melapor ke Polres Metro Bekasi, walaupun sudah dimakamkan kami tetap menindaklanjuti," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Hendra Gunawan, Kamis (4/2/2021). Kejanggalan yang dilihat kakak kandung tidak lain luka tusuk di beberapa titik tubuh korban, luka itu tentu saja bukan disebabkan dari percobaan bunuh diri. Sang kakak mulai berpikir, adiknya tewas bukan karena bunuh diri tetapi dibunuh dengan cara ditusuk.

Laporan itu lanjut Hendra coba dianalisa oleh petugas kepolisian, demi menguatkan keterangan kakak kandungnya, polisi meminta makam korban dibongkar. Pembongkaran makan kata Hendra, dilakukan tim Forensik dan Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi. Dengan didampingi keluarga, polisi melakukan autopsi di tempat dengan memeriksa jasad Ardanih yang sudah dibungkus kafan.

"Informasi pertama diduga bunuh diri, ternyata ada kecurigaan kakak korban melihat dari bekas bekas luka yang ada," ucapnya. "Kita gali lagi kubur korban dan kita autopsi, nanti hasil autopsi itu akan lebih menjelaskan penyebab kematian dari korban dan indikasi indikasi terjadinya tindak pidana," ucapnya. Dari pengamatan sementara lanjut Hendra, memang terdapat luka terbuka di beberapa bagian tubuh korban.

Luka tersebut jelas bukan luka akibat gantung diri, melainkan luka tusuk benda tajam. Temuan itu sesuai dengan keterangan kakak korban, terdapat luka di perut sebelah kanan, robek pergelangan tangan kiri, sobek bagian leher, memar di dagu, luka robek bagian bawah ketiak. Bukti bukti kemudian dikumpulkan pihak kepolisian untuk terus dilakukan penyelidikan, selama proses itu juga, terdapat nama nama saksi yang sudah diperiksa.

Saksi berasal dari pihak keluarga, tetangga dan mengerecut ke satu orang yang selama ini diketahui memiliki masalah dengan korban. Polisi selanjutnya terus mengintrogasi saksi dan sampai akhirnya menetapkan tersangka berinsial MR bin T (38), dia merupakan tetangga korban. MR lanjut Hendra, sudah diamankan tidak lama setelah laporan tentang kematian korban yang bukan semata karena bunuh diri.

"Tersangka ini sudah kita amankan sebelumnya tiga jam dari laporan kakaknya ke polisi, karena dari saksi saksi oleh TKP itu kita mengerucut ke beberapa saksi," tegasnya. MR setelah diamankan akhirnya mengakui perbuatannya, dia membunuh Ardanih dengan cara menusuk menggunakan gunting bergagang hitam. Kronologisnya, korban saat itu tengah tidur di ruang tamu seorang diri. Sekira pukul 02.00 WIB, pintu rumah yang saat itu tidak terkunci memudahkan tersangka untuk masuk.

"Posisi rumah dalam keadaan sepi, hanya ada korban tidur di ruang tamu, niat jahat pelaku muncul di situ," tutur Hendra. Tersangka lalu masuk ke ruang makan, dia selanjutnya menemukan gunting bergagang hitam yang ada di dalam lemari rumah korban. "Pelaku mengambil gunting, pada saat mengambil gunting korban terbangun dan ketika berhadapan dengan korban, pelaku langsung menghujamkan gunting itu sebanyak 5 kali," ucapnya.

Lima tusukan itu kata Hendra berada di bagian leher sebabyak dua tusukan, di dada dua tusukan dan terakhir di perut satu tusukan. Korban pada saat itu langsung tidak berdaya, jasadnya kemudian ditarik oleh pelaku menuju kamar mandi. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Telly Alvin mengatakan, pelaku berusaha menutupi jejak dengan cara mengarang cerita korban seolah bunuh diri.

Dia mengikat jenazah korban dengan tali yang ada di rumah, dikaitkan ke langit langit kamar mandi sehingga persis seperti orang gantung diri. Dari situ, dia kemudian kembali ke rumahnya sampai anggota keluarga korban menemukan jasad Ardanih terbujur kaku dengan posisi menggantung di kamar mandi. "Kami mengamankan tersangka dengan cukup bukti, karena keterlibatannya dalam kasus pembunuhan, dia juga berusaha menutupi jejak dengan cara membuat korban seolah bunuh diri," ungkap Telly.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Hendra Gunawan mengatakan, motif kasus pembunuhan ini ditengarai urusan dendam. Dendam tersebut berkaitan dengan dugaan masalah tindakan asusila yang melibatkan anak korban terhadap anak tersangka. "Motifnya karena dendam, anak korban pernah melakukan tindakan asusila ke anak tersangka," kata Hendra.

Dari permasalahan itu, hubungan pelaku dengan korban mulai merenggang karena tidak ada titik temu untuk menuntaskan masalah tindakan asusila tersebut. Ditambah lanjut Hendra, tersangka MR diduga memiliki hubungan gelap dengan istri korban. Kondisi ini, tentu menambah pelik permasalahan antara keduanya. "Selain itu juga ada hubungan gelap antara pelaku dengan istri korban," tuturnya.